Pada 5 November 2024, Kabupaten Pasuruan menjadi tuan rumah bagi kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang bertujuan untuk menilai peran serta Tim Penggerak PKK (TPK) dalam penyelenggaraan inovasi Pakar Penting dan Audit Kasus Stunting Semesta (AKSS). Kegiatan ini dihadiri oleh Rikawati, S.STP., M.M, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan, yang memberikan pemaparan terkait peran penting TPK dalam menanggulangi masalah stunting di wilayah tersebut.

Dalam sesi tersebut, Rikawati mengungkapkan bahwa Pakar Penting berfokus pada pemberdayaan kader kesehatan yang berfungsi untuk mempercepat penurunan angka stunting melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola kesehatan keluarga, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak di bawah lima tahun. Pemberdayaan kader ini merupakan langkah strategis yang memiliki dampak langsung pada perubahan perilaku kesehatan masyarakat, yang diharapkan dapat memutus siklus stunting di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan besar terkait masalah gizi buruk.

Audit Kasus Stunting Semesta (AKSS), sebagai bagian dari inovasi ini, merupakan sebuah mekanisme untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap kasus stunting. Melalui audit ini, faktor penyebab stunting dapat dianalisis secara lebih komprehensif, tidak hanya dari sisi medis tetapi juga dari faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan yang perlu mendapat intervensi lebih lanjut, sehingga program-program penanggulangan stunting dapat lebih terarah dan efektif.

Peran TPK dalam Penyelenggaraan Inovasi Pakar Penting dan AKSS

TPK memegang peran kunci dalam penyelenggaraan kedua inovasi tersebut. Beberapa peran yang dijalankan oleh TPK dalam implementasi Pakar Penting dan AKSS antara lain:

1. Koordinasi dan Kolaborasi: TPK berperan sebagai penghubung antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya, memastikan bahwa intervensi yang dilakukan berjalan sinergis dan tepat sasaran.

2. Pemberdayaan Kader: TPK mendukung pemberdayaan kader kesehatan yang dilatih dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mencegah dan menangani stunting.

3. Monitoring dan Evaluasi: TPK terlibat dalam proses pemantauan hasil dari inovasi yang diterapkan di lapangan, memastikan bahwa setiap langkah yang dilakukan efektif dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah.

4. Edukasi dan Sosialisasi: Melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, TPK memastikan masyarakat memperoleh informasi yang benar mengenai pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, serta pentingnya akses terhadap layanan kesehatan.

Keunggulan Inovasi Pakar Penting dan AKSS

Inovasi Pakar Penting dan AKSS membawa berbagai keunggulan yang menjadikannya sebagai pendekatan efektif dalam penurunan stunting, antara lain:

• Pendekatan yang Berbasis pada Data: Audit Kasus Stunting Semesta memberikan analisis yang lebih mendalam mengenai penyebab stunting yang spesifik pada setiap wilayah, sehingga program yang diterapkan lebih tepat sasaran.

• Keterlibatan Komunitas yang Aktif: Pemberdayaan kader kesehatan melalui Pakar Penting memungkinkan masyarakat berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting di komunitas mereka sendiri, menciptakan solusi berbasis komunitas yang lebih berkelanjutan.

• Keterpaduan Program: Kedua inovasi ini, Pakar Penting dan AKSS, terintegrasi dengan program-program lain seperti peningkatan kualitas sanitasi, penyuluhan gizi, dan akses pelayanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau.

• Dampak Jangka Panjang: Dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, TPK, kader kesehatan, hingga masyarakat, inovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam memperbaiki kualitas kesehatan generasi mendatang dan menurunkan angka stunting secara signifikan.

Partisipasi Desa di Kecamatan Penengahan

Kegiatan ini melibatkan 22 desa yang ada di Kecamatan Penengahan, yang menjadi lokasi fokus program ini. Setiap desa memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda, namun melalui kolaborasi yang erat antara TPK, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan dapat terwujud upaya yang komprehensif dalam mengatasi masalah stunting di tingkat lokal. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap desa memiliki akses terhadap program pemberdayaan dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan langkah-langkah penurunan stunting secara optimal.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini menunjukkan komitmen serius dari TPK dan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam menghadapi tantangan besar terkait stunting. Melalui Inovasi Pakar Penting dan Audit Kasus Stunting Semesta, diharapkan penurunan angka stunting di wilayah tersebut bisa tercapai lebih cepat, serta menginspirasi daerah lainnya untuk mengadopsi model yang sama dalam upaya menanggulangi stunting secara nasional. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya di desa-desa Kecamatan Penengahan, menjadi kunci sukses dalam keberhasilan program ini.

Dengan inovasi yang berbasis pada pemberdayaan komunitas dan pendekatan berbasis data, diharapkan Indonesia bisa mewujudkan generasi yang lebih sehat dan bebas dari stunting di masa depan.